Saat anak laki-laki mengikuti jejak ayahnya di dunia pacuan kuda, ia belajar bahwa cinta dan kepercayaan terkadang tumbuh di tanah yang penuh luka dan pengkhianatan.

Ketika para perwira datang ke kota kecil, semua mata tertuju pada pesta dansa. Tapi di balik gemerlap malam itu, ada seorang suami yang diam-diam ingin menghancurkan senyum istrinya.

Setiap malam, Arka sendirian di kantor tua itu. Tapi malam ini, jejak kaki berdarah membawanya pada janji lama… dan seseorang yang tak seharusnya masih menunggu.

Di tepi sungai yang dingin dan sepi, dua orang buangan bicara tentang kehilangan, kebebasan, dan arti kebahagiaan. Tapi mungkinkah hidup tanpa menginginkan apa-apa?

Di dalam kereta cepat menuju Paris, seorang wanita Amerika membawa kenari dalam sangkar—dan luka yang tak sempat sembuh. Dalam sunyi ruang kabin dan bayang-bayang masa lalu, Hemingway menyusun potret kegetiran, pengasingan, dan cinta yang dilarang.

Seorang aktor panggung memikat hati seorang gadis muda lewat peran tragisnya—hingga batas antara drama dan kenyataan memudar, membawa cinta, penyesalan, dan pukulan yang tak terduga.

Dalam dinginnya pondok musim salju, seorang mayor yang lelah bertanya sesuatu yang tidak terduga pada pesuruh mudanya. Pertanyaan itu sederhana. Tapi jawabannya bisa jadi tidak.

Ketegangan di meja makan pecah saat kepala keluarga meledak karena hal sepele. Di balik amarahnya, tersembunyi luka, gengsi, dan rasa bersalah yang tak pernah benar-benar terucap.

Di malam Fourth of July, Nick pulang dengan hati remuk. Gadis yang disukainya ternyata bersama pria lain. Dalam sunyi dan cahaya lampu minyak, Hemingway menangkap luka pertama seorang remaja.