Serigala dan Anjing Kurus

Dulu, di pinggir sebuah desa kecil, hiduplah seekor serigala. Ia lapar sekali. Perutnya keroncongan, tapi tak ada makanan yang bisa ia temukan.

Lalu...

Saat matahari mulai tenggelam, Serigala melihat seekor anjing berdiri sendirian di dekat pagar rumah. Tapi, oh, anjing itu kurus sekali! Tulang rusuknya kelihatan, dan badannya seperti tinggal kulit dan tulang saja.

Serigala menjilat bibirnya, lalu mendekat pelan-pelan. Tapi si Anjing mundur dan berkata,

“Wahai Tuan Serigala, lihat tubuhku ini. Kurus sekali, kan? Kamu pasti tidak kenyang kalau makan aku sekarang.”

Serigala berhenti sejenak.

Si Anjing pun melanjutkan dengan suara pelan,

“Tapi dengar ya... sebentar lagi majikanku akan mengadakan pesta besar! Putrinya akan menikah. Akan ada banyak makanan. Sisa-sisa daging dan tulang pasti banyak! Aku akan makan enak dan jadi gemuk. Nah, datanglah lagi nanti. Waktu itu aku pasti lezat dan empuk untuk dimakan.”

Serigala berpikir. Ia membayangkan anjing yang gemuk dan lezat.

“Hmm, baiklah,” katanya. “Aku akan kembali.”

Beberapa hari berlalu.

Serigala pun datang lagi, seperti yang dijanjikan. Ia menemukan Anjing di dalam halaman rumah, duduk santai.

“Hei, Anjing! Aku datang. Ayo keluar. Sekarang kamu pasti sudah gemuk,” kata Serigala.

Anjing itu tersenyum manis.

“Tentu saja, Tuan Serigala. Aku sudah siap. Aku akan keluar... tapi tunggu sebentar, ya. Biar pintunya dibuka dulu oleh penjaga.”

Tapi tahu tidak?

Penjaga itu ternyata seekor anjing besar—berbulu tebal, bergigi tajam, dan wajahnya galak sekali! Serigala langsung gemetar. Ia ingat, dulu pernah kena gigit si penjaga itu!

Tanpa pikir panjang, Serigala langsung lari tunggang-langgang ke hutan.

Ia tak mau menunggu lagi.

Sumber Cerita
(620 – 564 SM). Pengarang dan penutur cerita asal Yunani.

Sematacerita menyediakan kisah-kisah nyata, cerita fiksi terjemahan dan orisinal.